Senin, 14 November 2011

Cerita Gue :)


p

utih abu-abu telah aku lewati, saat itu aku menginginkan melanjutkan untuk masuk universitas yang ada di Bandung karna aku menyukai dalam bidang seni lukis, akan tetapi orang tuaku tak mengijinkannya. Aku telah berusaha untuk aku dapat masuk ke universitas yang aku inginkan, tahap demi tahap aku lewati, bahkan aku telah mengabisi uang orang tuaku untuk masuk universitas yang aku mau. Alhasil, semua perjuanganku untuk masuk menjadi seorang seniman tidak terwujud.
Tetap dalam pendirianku untuk masuk universitas itu, sampai aku menganggur satu tahun untuk menunggu pembukaan tahun depan. Orang tuaku sempat kesal dengan apa yang aku perbuat karena terlalu terbawa ego sendiri.
Aku sempat ngdrop, dengan diam dikamar, yang hanya di temani pensil dan buku kosong, untuk menuangkan lukisan apa yang aku pikirkan. Orang tuaku berusaha untuk menasehati aku setiap hari, walau aku kadang tidak menghiraukannya.  Tapi setelah aku pikir dan pikir lagi ternyata apa yang aku perbuat ini sangat amat bodoh dan aku tidak mau seperti ini terus.
Aku minta kursus komputer pada orang tuaku, dan diturutkanlah kemauanku. Katanya dari pada aku kaya yang setres dikamar karna ingin berkuliah dibandung.
S
atu tahun pun telah berlalu.. Aku tetap bersih kukuh untuk mengikuti pendaftaran universitas di bandung, yang akhirnya tidak lulus juga.
Orang tuaku pun memberikan jalan untuk aku meneruskan sekolah di daerah serang, aku mulai mencoba-coba mendaftarkan, yang selalu saja tidak lulus. Akhirnya mamahku mendaftarkan aku ke institute Islam, yang pasti aku pikir tidak akan mampu untuk belajar disana, dan aku tidak ingin mengenakan kerudung. Tapi mamah membujukku dengan berbagai rayuan sayang seorang ibu…
Masuk lah aku ke institute Agama Islam Negeri “SMH”Banten, yang tidak jauh jaraknya dengan rumahku di Pandeglang.
Awalnya aku benci dengan keadaan kampus itu, dengan teman-teman yang dominan lulusan psantrenan. Aku masuk jurusan Ekonomi Islam, ya karna aku lulusan IPS di Sekolah Menengah Atas. Pertama mengetahui mata kuliah yang Islami, teman kelas yang kurang bersahabat karena memang belum kenal, membuat aku tidak nyaman dan tidak betah dalam dunia kampus itu.
Lagi-lagi mamah selalu menasehati aku, apalagi ayahku yang tak pernah berhenti untuk selalu menasehatiku, karena anak yang paling nakal dan ngeyel itu aku. Biar gini – gini aku mendengarkannya ko walau kadang tidak J
Setelah lama kelamaan, aku mulai mendekati satu persatu temanku dikelas, bertemulah dengan seseorang yang asyik dan nyambung pinter plus cantik lagi. Lalu aku dekati lagi teman-temankku dikelas ternyata asyik dan pas dengan hatiku. Walau dalam pelajaran aku kadang ngeluh, karena ketidaktahuan aku dalam Mata kuliah yang dominan Islaminya. Tapi temanku yang mengsport aku untuk terus masuk kuliah, belajar sambil bermain… “anak TK donk J
Sekarang, rasa jenuh, tidak asyik sudah tidak ada lagi karena sahabat-sahabatku yang selalu tiap hari menemaniku diKampus. Dan ternyata apa yang orang tuaku nasehati memang benar dan kenyataan.
Mamah, Bapak, Makasih banyak ya atas nasehat-nasehat yang tak pernah lelah untuk mengucapkannya kepadaku, walau aku kadang membangkangmu, tapi dalam hati yang paling dalam, Aku Sayang Mamah dan Bapak….
Dan buat Sahabat-sahabatku terimakasih ya, karna kalian aku dapat merasakan indahnya hidup, dan masalah dapat membuatku menjadi dewasa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar